Hotel Semarang
banyak ditemukan apabila melakukan perjalanan wisata. Tidak hanya wisata
sejarah dan alam yang dapat ditemukan dekat hotel Semarang, tetapi juga
berwisata kuliner yang patut dicoba. Keberadaan hotel di Semarang juga
mempengaruhi banyaknya tempat-tempat yang menjual kuliner khas Semarang, sebab
hotel Semarang menjadi destinasi favorit dari kunjungan wisatawan.
Kuliner yang sering
dijumpai dan favorit bagi masyarakat dekat hotel di Semarang, yaitu tahu pong
dan ganjel rel. kedua makanan yang satu ini cocok dijadikan camilan atau
makanan yang disediakan saat kumpul bersama keluarga dan teman.
Semarang merupakan
salah satu kota yang kaya akan fenomena alkulturasi Cina dan Jawa, khususnya di
bidang kuliner. Budaya Cina hadir sejak ratusan tahun lalu di Indonesia dan
terus beradaptasi dengan budaya lokal, sehingga tercipta aneka budaya barudari
paduan keduanya.
Tahu Pong
Kata “pong” berasal dari kata kopong atau kosong. Tahu ini memang kosong dengan rongga di
dalamnya, sehingga istilah lainnya adalah tahu kosong. Pendapat lain menyatakan bahwa kata “pong”
berasal dari kata “phong” yang dalam dialek Banlam (Hokkian Selatan) berarti
menggembung. Tahu ini disajikan dengan keripik udang yang digoreng dengan kuah
petis dan bawang putih yang disajikan secara terpisah, serta acar mentimun
sebagai pelengkapnya.
Petis sendiri merupakan kuliner asli
Indonesia yang berbeda dengan terasi di seluruh kawasan Asia Tenggara, dan
terkenal di pesisir utara Jawa. Petis berasal dari para nelayan yang tidak ingin
membuang sisa olahan makanan laut mereka. Lalu ditambahkan dengan gula Jawa,
serta dipanaskan hingga mengental seperti saus.
Salah satu warung makan yang menjajakan secara
khusus menu khas ini adalah warung tahu pong di perempatan Depok. Warung yang berdiri sejak tahun 1930 ini selalu
ramai didatangi pengunjung. Tak hanya dari Semarang, tetapi juga dari luar kota
yang penasaran ingin menikmati tahu yang
satu ini. Kelezatannya pun sudah tidak diragukan lagi.
Ganjel Rel
Roti yang berwarna
cokelat dengan taburan wijen di atasnya, dinamakan ganjel rel. Salah satu makanan khas Semarang
yang memiliki rasa agak manis, karena menggunakan campuran gula aren sebagai pemanisnya dan
beraroma kayumanis yang membuat
lidah bergoyang. Dilihat dari teksturnya, ganjel rel memiliki dua tekstur yang
berbeda, yaitu agak keras di bagian lapisan atas, lembut dan ulet di bagian
dalamnya. Oleh karena tekstur tersebut, makanan yang sudah mulai jarang ditemukan
ini dijadikan sebagai menu sarapan dan ditemani dengan secangkir teh hangat.
Ganjel rel merupakan
jenis makanan peninggalan Belanda dan menjadi
salah satu makanan khas Kota Semarang. Ganjel rel atau
biasa disebut juga dengan nama Roti Gambang ini sangat populer di masa lalu. Penamaan ganjel rel disebabkan bentuk
yang mirip dengan bantalan kereta api. Rasanya pun kurang lengkap jika berkunjung ke Semarang tetapi tidak mencicipi ganjel rel.
Roti ini memang tidak
banyak diprosuksi seperti makanan lain, seperti bandeng presto, winko babat,
lumpia. Namun, pesanan akan melonjak pesat saat perayaan dugderan dan menurun
kembali di hari biasa. Dugderan adalah perayaan rutin warga Semarang untuk
menyambut bulan Ramadan. Pada puncak perayaan, yakni satu hari sebelum puasa,
warga berbondong-bondong datang dan rela berdesak-desakan untuk berebut roti
ganjel rel yang dibagikan secara gratis. Konon, orang yang mengonsumsi roti ini
akan lebih kuat, sehingga dapat menunaikan ibadah puasa dengan lancar, pikiran jernih,
tenang dan tanpa gangguan.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Sajianan Kuliner Semarang di blog hotel murah info dan tempat wisata jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.