Hotel murah di Jakarta pada umumnya terletak di pusat
Jakarta. Terdapat beragam pilihan transportasi yang bisa digunakan selama
berada di Jakarta. Padatnya jalanan di kota Jakarta membuat sebagian masyarakat
memilih untuk membawa kendaraan pribadi ke ke tempat tujuan. tidak heran di
pagi dan sore hari jalan-jalan di Jakarta nampak padat dengan kendaraan
pribadi.
Minimnya sarana
transportasi umum
Dari dulu hingga
sekarang Jakarta memang kerap mengalami krisis sarana transportasi. Kurang
lengkap dan nyamannya sarana transportasi umum membuat sebagian besar warga
Jakarta menggunakan kendaraan pribadi ke kantor. Diantara sarana transportasi
yang hingga kini masih menjadi pilihan bagi warga Jakarta dan sekitarnya menuju
ke kantor adalah Kereta Api dan Bis kota. Slain mudah di aksesk kedua sarana
transportasi ini hingga kini makin menawarkan kemudahan dan pilihan, meskipun
masih kurang lengkapnya fasilitas dan kenyamanan. Selain itu terdapat pula Angkutan
Kota atau yang disingkat dengan Angkot. Sarana transportasi ini biasa ditemui di
perumahan dan hanya melayani jarak terdekat saja. Namun demikian padatnya jalan
membuat para pengguna transportasi umum pun menjadi kendala tersendiri.
Busway dan MRT
Terletak di
sepanjang jalan Hotel murah di Jakarta, hotel berbintang dan kawasan perkantoran, Transjakarta Busway
mulai beroperasi tanggal 15 Januari 2004 dengan dibukanya koridor 1 (Blok
M-Kota). Pada awal operasi jumlah penumpang sekitar 40.000 orang per
hari dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan menjadi rata-rata 60.000 orang
per hari. Tanggal 15 Januari 2006 koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan koridor 3
(Kalideres-Harmoni) dibuka dengan jumlah penumpang mencapai 70.000 penumpang
per hari. Pada 27 Januari 2007, koridor bertambah, yaitu koridor 4
(Pulogadung-Dukuh Atas), koridor 5 (Ancol-Kp. Melayu), koridor 6 (Ragunan-Dukuh
Atas) dan koridor 7 (Kp. Rambutan-Kp. Melayu) dengan rata-rata penumpang
mencapai 180.000 penumpang. Pada 21 Februari 2009 koridor 8 (Lebak
Bulus-Harmoni) diresmikan dengan rata-rata penumpang 250.000 per hari seluruh
koridornya. Pada 31 Desember 2010 koridor 9 (Pinang Ranti - Pluit) dan koridor
10 (Tanjung Priok - Cililitan) diresmikan dengan rata-rata penumpang 360.000
per hari. Kehadiran Busway cukup membantu warga Jakarta dan ekitarnya dalam
memilih sarana transportasi. Namun kurangnya pemeliharaan dan semakin padatnya
jalanan di kota Jakarta membuat Busway tidak nyaman lagi untuk digunakan.
Saat ini pemerintah DKI Jakarta juga telah membangun MRT
sebagai alternatif transportasi umum untuk masyarakat. Proyek MRT yang sudah ditunggu masyarakat
selama 24 tahun akhirnya dilaksanakan oleh pemerintah DKI Jakarta. MRT dengan
teknologi tinggi harusnya bisa menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta
yang cukup kompleks.
MRT untuk mengurangi kemacetan ini tentunya juga diharapkan
bisa diakses semua orang. MRT yang dinilai nanti akan lebih ramah lingkungan,
seharusnya juga bisa ramah terhadap para difabel (penyandang cacat), ibu hamil,
dan lansia. Selama ini, umumnya kereta dan bus sangat tidak ramah terhadap 3
kategori penumpang ini. Umumnya
kendaraan umum membawa penumpang seperti membawa barang. Mulai dari aksi kebut
sopir kopaja yang ngebut ketika menaikkan dan menurunkan lansia/ibu hamil, dan
sulitnya penumpang dengan kursi roda atau kelompok difabel lainnya ketika akan
bepergian dengan kendaraan umum. Apa pun pilihannya transportasi di Jakarta
masih menjadi masalah pelik yang harus terus di perhatikan, baik oleh
Pemerintah maupun warga Jakarta. Jauh dengan Hotel murah di Jakarta Pusat.
artikel ini ditulis oleh GoIndonesia.com
Terima kasih telah membaca artikel tentang Pilihan Transportasi di Jakarta di blog hotel murah info dan tempat wisata jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.