Hotel Jakarta banyak yang terletak disekitar
terminal dan bandara. Selain beragam hotel di Jakarta juga memiliki tipe dan
kelengkapan fasilitas yang berbeda. Hotel di bandara selama ini menjadi pilihan
bagi para pelancong yang melakukan perjalana bisnis atau bagi para wisatawan
yangs edang transit sebelum kembali melakukan perjalan dengan pesawat terbang.
Selain dekat dengan lokasi bandara, hotel di kawasan bandara juga saat ini
semakin memberikan fasilitas lengkap dan kenyamanan tersendiri bagi para
pengunjung. Namun demikian ada pula hotel yang lokasinya terletak di dekat
kawasan terminal angkutan umum, stasiun kereta api dan tempat sarana
transportasi lainnya. Salah satu hotel yang banyak ditemui lokasinya terletak
di sekitar kawasan Kampung Melayu Jakarta.
Nama Kampung Melayu terbilang cukup unik
diantara pemukiman warga betawi Jakarta. Konon dulunya kawasan ini merupakan
kawasan pemukin pendatang dari negara tetangga Malaysia atau yang dulunya lebih
dikenal dengan Semenanjung Malaka (sekarang Malaysia) dibawah pimpinan Kapten
Wan Abdul Bagus.
Kawasan Kampung Melayu merupakan wilayah Kelurahan
Kampung Melayu dan sebagian dari wilayah Kelurahan Balimester, Kecamatan
Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur. Dulunya
menjadi satu dengan kawasan Kampung Melayu diatas karena hanya
dipisahkan oleh sungai Ciliwung dan pemisahan administrasi baru dilakukan
sekitar tahun 1970-an.
Wan Abdul Bagus adalah anak Ence Bagus,
kelahiran Patani, Thailand Selatan. Ia terkenal pada jamannya sebagai orang
yang cerdas dan piawai dalam melaksanakan tugas, baik administratif maupun di
lapangan sebagai perwira. Boleh dikatakan selama hidupnya ia membaktikan diri
pada Kompeni. Dimulai sebagai juru tulis, kemudian menduduki berbagai jabatan,
seperti juru bahasa, bahkan sebagai duta atau utusan. Wan Abdul Bagus
kerap terlibat dalam peperangan pada
masa penjajahan Belanda. Menjelang akhir hayatnya ia dipercaya oleh
pemerintahan Belanda untuk bertindak
selaku Regeringscommisaris, atau duta/utusan untuk mengunjungi Sumatera
Barat. Pada masa kekuasaannya Wan Abdul
Bagus menguasai tanah yang luas di bagian tepi kiri-kanan Kali Ciliwung sebelah
selatan dan bersempadan dengan tanah Meester Cornelis. Pemilikan tanah
dikeluarkan dalam tahun 1661 M dan ditambah lagi tahun 1696 M sehingga menjadi
amat luas.
Wan Abdul Bagus meninggal dunia tahun 1716 M.
Beliau digantikan anaknya Wan Abdullah bin Wan Abdul Bagus al-Fathani sehingga
Belanda merampas kekayaan dan melucutkan jabatannya sebagai Kapten Melayu.
Sejarah Kampung Melayu ternyata cukup menarik
untuk disimak. Salah satu kawasan tua yang terletak di anatar timur dan selatan
Jakarta ini merupakan salah kawasan terpadat di Jakarta. Setiap harinya puluhan
angkutan umum melintasi terminal yang posisinya terletak di tengah jalan ini.
Selain menimbulkan macet dan membuat jalanan yang tersendat terminal kampung
melayu setiap harinya juga semakin dipadati oleh angkutan umum. Setelah
dibuatnya terminal busway di kampung melayu, frekuensi penumpang pun semakin
bertambah, menambah sesaknya terminal kampung melayu. Disekitar kawasan juga
terdapat hotel murah Jakarta yang dapat Anda pesan ketika mengunjungi kawasan
Kampung melayuSelain beragam harga yang ditawarkan pun cuku bervariasi.
Artikel ini ditulis oleh tim penulis GoIndonesia.com
Terima kasih telah membaca artikel tentang Kampung Melayu Jakarta di blog hotel murah info dan tempat wisata jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.